Posted by : Unknown Selasa, 04 Maret 2014

PENDAHULUAN
Teknologi telah membuat kehidupan manusia Gnet (generasi internet) atau Citynet
saling terkoneksi satu sama lain. Teknologi dalam dirinya sendiri tidak hanya sebagai
perangkat untuk membantu aktivitas manusia tetapi ia juga menjadi ruang atau medan
kehidupan (Lebenswelt) insan Gnet. Dikatakan medan kehidupan karena ciber space menjadi
tempat para Gnet mengekspresikan diri baik dalam bentuk script (tulisan), video ataupun
lain-lainnya. Karya-karya mereka kemudian tersebar, diunggah dan dinikmati oleh banyak
orang di dunia maya sehingga memunculkan tanggapan dan apresiasi.
Ya, teknologi telah membentuk kebudayaan baru, maka di mana ada kebudayaan di
situ pasti ada sastra. Aktivitas sastra di dunia internet kini melejit dan menimbulkan gelombang
sastra baru yang disebut sebagai Sastra Cyber. Sastra Cyber ini tidak bisa dibendung dan
dipandang sebelah mata oleh siapapun juga. Berkenan dengan hal itu, maka pelaku sastra, dan
peminat sastra dari Grup Facebook DISKUSI CYBER berinisiatif menggagaskan diskursus
wajah dan masa depan sastra khususnya dalam bentuk karya tulis seperti prosa, puisi, maupun
cerita dengan berbagai implikasinya dalam Cyber space ini. 
Adapun materi hasil diskusi tahap pertama ini yang kami rangkumkan di sini
menguraikan tema : Menjadi Sastrawan? Mari, Cybernet Rumah Kreasi Kita. Di bawah
tema ini Grup DiskusiCyber mengajukan tiga pertanyaan diskusi yaitu mengapa anda masuk
sastra Cyber? Apa manfaatnya? Dan apa media yang paling compatible untuk kegiatan sastra
Cyber?

PENGERTIAN KATA CYBER
Kata Cyber bermakna maya. Yang dimaksud dengan maya adalah dunia internet, dunia
tanpa pertemuan tatap muka. Dengan demikian, Sastra Cyber adalah sastra yang ditampilkan
di dunia internet.
Sastra Cyber mulai populer di Indonesia ketika pesan e-mail dari banyak orang dapat
dihubungkan menjadi satu grup email (mailing list) dan semua anggota grup dapat membaca
pesan-pesan yang masuk ke grup tersebut. Kemudian blog mulai digunakan oleh para penulis
untuk menampilkan tulisan dan karyanya. Kini Sastra Cyber tumbuh subur di jejaring sosial
seperti Facebook, blog, situs dan lain-lain.

ALASAN MASUK DALAM DUNIA SASTRA CYBER
 Mengapa anda tertarik bergabung dengan Sastra Cyber? Pertanyaan ini perlu
dilontarkan pada setiap pelaku sastra Cyber, mengingat adanya persepsi atau anggapan miring
seperti : ah, sastra Cyber itu sampah, jangan-jangan idenya itu Copas doang, kurangberkualitaslah atau kesan-kesan negatif lainnya. Anggapan-anggapan ini tidak sepenuhnya
benar dan bahkan tidak sepenuhnya bisa dipertanggungjawabkan. Cyber space diterima atau
tidak sudah menjadi ruang kehidupan. Ruang nirwaktu dan jarak serta medannya sangat luas
pula, menjangkau seantero dunia ini. 
Dunia maya telah menyediakan serambi-serambi (baca jejaring sosial), tempat dimana
orang berkumpul, berbisnis, berekspresi, menampilkan karya seni, dan banyak ragam aktivitas
lainnya. Maka tak heran banyak orang termasuk sastrawan, artis dan lain-lain
berduyung-duyung menjadi warganya dan “membudaya” di dalamnya. 
 Dengan banyaknya forum atau grup yang tersedia itu, orang yang memiliki minat yang
sama bisa berhimpun menuangkan berbagai ide dan men-sharenya ke publik (Citynet).
Meskipun terkesan praktis karena karya seseorang bisa langsung ditanggapi, dinilai, dan
diapresiasi oleh setiap anggota grup yang ia ikuti, namun hal demikian justru menimbulkan
semangat bagi seseorang untuk terus berkarya dan saling berbagi ide dengan orang lain. Belum
lagi dengan banyaknya gadget yang semakin canggih dan mudah dioperasikan sehingga
penggunanya tidak perlu repot-repot membuat dan menyiarkan hasil karyanya. Dunia internet
secepat kilat akan menyebarkan karya kita dan duniapun tahu. One spot for all. Canggih,
bukan?
 Disamping kemudahan dan kepraktisannya, dunia internet juga menciptakan rasa
kenyamanan bagi setiap orang untuk berekspresi dan berinovasi di dalamnya. Soal
pengaruhnya terhadap life style seseorang, jangan ditanyakan lagi. Dunia internet besar
pengaruhnya terhadap pergeseran gaya hidup, pola pikir dan tingkah laku insan Gnet atau
siapapun yang bersentuhan langsung dengan dunia ini. Teknologi, dalam hal ini cyber, sungguh
sangat besar pengaruhnya dalam mengubah kebiasaan seseorang karena banyak hal yang bisa
dilakukan di sebuah perangkat cyber.
 Hal kepraktisan dan kemudahan ini juga ikut memengaruhi kebiasaan seseorang dalam
menikmati sebuah tulisan baik itu berupa informasi atau sebuah karya sastra. Dengan adanya
teknologi membuat kita tidak lagi harus berjalan ke sebuah toko untuk membeli sebuah koran
atau buku, tak perlu juga menambah barang bawaan berupa koran atau buku. Dengan sebuah
gadget, seseorang bisa bebas membeli dan mengunduh sesuatu dari dunia internet tanpa harus
menyia-nyiakan banyak waktu. Demikian juga bagi sang pujangga, asal ada sinyal, syair atau
puisi yang anda buat di atas Gunung Mahameru saat menyaksikan mentari pagi pun dalam
hitungan detik sudah floating ke seluruh dunia.
 Ya, Satra Cyber memberi ruang seseorang untuk menuliskan ide, ekspresi, karya sastra
dan lain-lain yang kemudian diunggah dan tersebar ke mana-mana. Karya-karya sastra tersebut
kemudian dibaca dan diapresiasi oleh banyak orang. Secara tak langsung juga dunia internet
membuat hubungan mutualisme antara seorang yang bisa dikatakan sastrawan cyber dengan
seorang yang menikmati karya hasil dari sastrawan cyber itu. Jadi, Sastra Cyber juga akan
mendidik seseorang menjadi sastrawan handal juga, bukan?MANFAAT KEGIATAN SASTRA CYBER
Apakah kegiatan sastra Cyber bermanfaat atau tidak? Gnet dan pegiat sastra Cyber
merasa pertanyaan ini datang dari mereka yang teralienasi oleh dunia cyber ini. Namun
bermanfaat atau tidak kegiatan Sastra Cyber dan apakah ia juga merupakan kegiatan yang
membuang waktu atau tidak, tentu saja sangat tergantung pada penilaian setiap pribadi.
Seperti sebuah hobi, setiap orang yang berkecimpung di dunia internet pun mempunyai
kepentingan dan cara pandang yang berbeda. Dalam hal Sastra Cyber ini, seseorang
membutuhkan wadah agar dapat mencurahkan setiap idenya. Tentu, perlu masuk ke sebuah
grup di salah satu media sosial untuk mengunggah hasil karya sastranya. Dengan mengikuti
atau bergabung dalam sebuah forum atau grup, seseorang bisa dengan mudah berekspresi dan
juga mendapat pelajaran baru dari para anggota grup yang memang mempunyai minat dan
kesukaan yang sama atau mempunyai banyak pengalaman dan ilmu di bidang yang sama.
Dengan demikian, cybernet juga sebagai sarana pembelajaran antara satu dengan yang lain.
Sisi addicted yang dimiliki seseorang terhadap hal yang disukainya tentu juga dapat
menimbulkan efek negatif terhadap orang itu, dalam hal ini waktu dan perhatianya. Tak jarang
seseorang mencuri-curi waktu kerja atau waktu belajarnya hanya untuk sekadar melihat
tanggapan, memberi komentar atau malah mengunggah sesuatu yang tentu saja dapat
mengganggu kegiatan dan juga mengganggu orang- orang sekitarnya.
Namun, kembali pada individu yang menggunakan dunia internet, khususnya media sosial,
apakah seseorang menggunakannya dengan bijak atau tidak. Yang pasti, dengan adanya sastra
cyber sangat memungkinkan bagi seseorang untuk dapat mengembangkan potensi yang
dimilikinya dan juga dapat menyalurkan hobi dan minat seseorang dalam bidang sastra tulis. 

DISTRIBUSI KARYA MELALUI MEDIA INTERNET
Setiap media internet dalam hal ini media sosial seperti Twitter, Facebook, blog,
maupun media lainnya memiliki keunggulan dan kelemahan masing masing. Media mana yang
paling tepat? Kembali, tergantung pada kenyamanan seseorang dalam memilih media sosial
yang tepat untuk tempatnya berkreasi.
Sebuah blog dipilih karena dapat menampung berbagai karya dalam satu wadah, baik
bentuk video – audio, maupun karya tulis berupa cerita, novel, puisi dan sebagainya, sehingga
lebih memungkinkan seseorang untuk membuat tempat di internet berisi semua
karya-karyanya. Kelemahan dari blog adalah keterampilan yang dibutuhkan untuk membuat
dan mengoperasikannya yang lebih rumit dari pada media sosial lainnya. Seorang pengguna
pun harus melakukan proses sosialisasi dalam memperkenalkan sebuah blog agar dapat
dikunjungi dan mendapat apresiasi.Lain halnya dengan Facebook, media sosial ini dipandang paling tepat untuk
mendistribusikan Sastra Cyber karena selain mudah mengoperasikannya, pengguna Facebook
pun jauh lebih banyak. Pemakainya terdiri dari berbagai elemen masyarakat. Facebook
memiliki fitur grup yang membuat pemetaan minat dan kesenangan seseorang menjadi jelas,
sehingga seseorang bisa dengan mudah memilih untuk masuk ke dalam sebuah atau beberapa
grup yang diminatinya. Seorang anggota grup dengan mudah dapat memasukkan karyanya ke
dalam grup dan mendapat tanggapan dari anggota lainnya yang mungkin akan menjadi bahan
masukan dan pembelajaran bagi dirinya. Facebook juga memiliki fitur halaman yang berfungsi
serupa dengan blog. Ia memungkinkan pengguna untuk dapat menempatkan semua hasil
karyanya pada satu tempat dan karya-karya itu dapat di baca oleh orang lain.
Sedangkan Twitter, dari sudut pemakaiannya kurang begitu efektif karena terbatas dan
jumlah karakternya terlalu sedikit untuk sebuah karya sastra utuh. Twitter lebih sering
digunakan sebagai media iklan. Twitter juga menyebarkan informasi sebuah blog, Facebook
ataupun halaman agar media sosial itu dapat dilihat oleh masyarakat, khususnya pengguna
Twitter.
Penilain di atas tentu saja tidak bermuatan maksud negatif terhadap pemilik
jejaring-jejaring sosial ini, misalnya untuk membanding-bandingkan jejaring sosial yang telah
kami sebutkan tadi. Tetapi penilaian di atas merupakan tanggapan dari kami para pelaku dan
peminat Sastra Cyber dalam fungsi jejaring sosial itu mendistribusikan karya Sastra.

IKHTISAR
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa masa depan sastra cyber begitu
cerah dan panjang. Sangat banyak pengguna media sosial mengekspos karya sastra mereka di
media sosial. Fitur-fitur media sosial itu pun dapat digunakan sebagai wadah yang tepat untuk
menyalurkan bakat, ide dan menuangkan ekspresi. Pengguna media sosial melakukan itu tanpa
perlu mengeluarkan banyak biaya untuk menyebarkar karya. Maka, yang terpenting adalah
sejauh mana kita kreatif dan memanfaatkan media cyber itu mempublikasikan karya sastra kita.
Perkembangan teknologi yang semakin maju juga mampu mengubah pola hidup
seseorang. Keberadaan sastra cyber menjadi sebuah gaya hidup baru dalam bermasyarakat.
Gnet membudaya di sana. Cybernet space juga tentu saja sangat membantu para sastrawan
menampilkan karya-karya mereka. Kini sastrawan lebih mudah mempublikasikan karya-karya
mereka sehingga dapat dinikmati oleh masyarakat luas. Selain itu Sastra Cyber juga mendidik
seseorang menjadi sastrawan yang bermutu melalui respons dan kritikan dari banyak orang

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

follow me

terjemahkan halaman ini

- Copyright © 2025 spizaetuz bartelsi - Powered by Blogger -